Posted by : Unknown Selasa, 05 Februari 2013


Salto, atraksi reog hibur penonton ( kibagusx.blogspt.com)
Apa itu reog ?

Awalnya Reog merupakan salah satu bentuk kesenian rakyat yang sangat sederhana. Kesederhanaan dan kesahajaan dapat diamati dari tata rias dan tata busana, bentuk gerak para penari yang relatif sederhana oleh karena semula hanya seperti berjalan-jalan kemudian sedikit agak bergoyang mengikuti bunyi instrumen yang berirama.

Dalam sajian Reog, hanya gerak – gerakan yang relatif  dominan, terutama atraksi Dhadhak Merak dengan Topeng Ganongan. Beberapa pemegang peran tari yang lain diantaranya adalah : Dhadhak Merak  ( Pembarong yang memainkan Topeng kepala Singa dengan jamang bulu merak yang ditata bagaikan kipas dengan ukuran lebar dua meter, tinggi dua setengah meter), Topeng Ganongan, Klana Topeng, Jathil (sebagai pemain kuda kepang), dan Warok (tokoh yang memakai kolor, berpakaian hitam-hitam, memiliki kesaktian) . Bentuk sajian semula lebih tampak sebagai sebuah prosesi adat, banyak berjalan kadang-kadang berhenti untuk atraksi Dhadhak Merak yang berpasangan dengan Topeng Ganongan.

Kesederhanaan dan kesahajaan juga dapat diamati dari seperangkat instrumen yang digunakan sebagai iringan yang terdiri dari: Sebuah Kendang besar, sebuah Kendang ketipung, sebuah Seruling, sebuah Terompet, Gong besar dari besi, Ketuk dari besi dan dua buah Angklung. Permainaninstrumen relatif mudah disajikan. Kendang mempunyai peranan yang sangat vital yaitu sebagai pengendali dan pengatur seluruh bunyi instrumen terutama mengenai irama: keras-lirih, cepat-lambat, dan pergantian bentuk gending. Irama permainan kendang lebih banyak mungkus dalam mengiringi tarian, terutama atraksi Dhadhak Merak dengan Topeng Ganongan. Irama gending seirama jalannya pasukan berbaris dan relatif agak monoton. Irama dinamis terjadi pada saat Dhadhak Merak dan Topeng Ganongan melakukan atraksi.

Permainan diawali dari Tarian Topeng Ganong yang mencoba menggoda Dhadhak Merak dengan gerak-gerak geculan, kemudian semakin meningkat menjadi sebuah permusuhan yang membuat pertunjukan semakin menarik dan memikat penonton. Pemegang peran yang lain seperti Warok, Jathil, Klana Topeng sebagai penari depan yang berbaris menjadi cucuk lampah untuk mengawali barisan dengan bentuk gerak yang sederhana.Reog berkembang di luar daerah asal mulanya seperti Jawa Timur, Jawa Tengah dan Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Sebagai kesenian, Reog berkembang dalam berbagai bentuk mengikuti seniman penyajinya. Reog oleh pemerintah kabupaten Ponorogo diangkat men¬jadi kesenian khas tradisional yang menjadi aset Pariwisata daerah. Reog kemudian disajikan dalam berbagai bentuk pertunjukan. Dalam beberapa festival, muncul Reog yang dikemas secara ringkas dan padat akan tetapi tetap memiliki kualitas yang tinggi. Reog dalam bentuk kemasan kemudian dijadikan andalan Pariwisata. Permasalahan yang utama adalah bagaimanakah sajian Reog kemasan Pariwisata yang menjadi obyek wisata unggulan? Reog sebagai seni kemasan memerlukan penggarapan yang serius agar lebih menarik wisatawan baik domestik maupun wisata manca negara termasuk dalam berbagai pendukungnya.

Bagaimana cerita sejarah dibalinya ?

Kepala macan merupakan personifikasi dari raja Brawijaya dari Majapahit, sedangkan burung merak sebagai personifikasi dari putri kerajaan Campa. Bentuk kepala macan yang dikendarai oleh seekor burung Merak bermakna bahwa kekuasaan raja yang agung, berwibawa ditaklukkan dan dikuasai oleh putri dari Campa. Proses simbolisasi menunjukkan makna sebagai akhir yang menjadikan runtuhnya kerajaan Majapahit (Iskandar, wawancara 15 Fehruari 2002). Hancurnya kerajaan Majapahit, munculnya pusat kerajaan baru di Jawa Tengah yaitu kerajaan Demak yang merupakan kerajaan Islam pertama di Pulau Jawa.

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Posting Populer

Diberdayakan oleh Blogger.

- Copyright © 2013 Cermin Purba -Sao v2- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -